Vaksinasi meningitis menjadi bagian penting dalam menjaga kesiapan fisik dan kesehatan para petugas.
Dyah Puspita Wisnuwardani
Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 500 peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1446H/2025M mendapatkan vaksinasi meningitis gratis dari Kementerian Kesehatan. Tak perlu meninggalkan tempat pelatihan, para petugas menerima suntikan langsung di lokasi Bimtek, yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.
Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan dini bagi para petugas haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci.
BACA JUGA:2.170 Calon Jemaah Haji Asal Kabupaten Tangerang Akan Dibagi 6 Kloter
BACA JUGA:Benarkah Walimatus Safar Haji 2025 Hukumnya Bid’ah? Buya Yahya Menjawab
BACA JUGA:Menteri Agama Imbau Para Jemaah Haji Indonesia Ikut Doakan Palestina
Baca Juga
- Dahnil Wanti-wanti Haji Ilegal: Waspada Godaan Tawaran Haji Murah Tanpa Antrean
- Pelaksanaan Haji 2025 Ramah Lansia dan Disabilitas, Kemenkes Siapkan 4 Strategi Layanan Kesehatan
- Kemenag: 100.00 Visa Haji Telah Terbit, Jemaah Mulai Diberangkatkan ke Tanah Suci pada 2 Mei 2025
“Untuk memudahkan para petugas yang sedang mengikuti bimtek, kami memfasilitasi vaksinasi meningitis secara langsung di lokasi. Ini agar setelah bimtek selesai, para petugas sudah memenuhi persyaratan ketentuan vaksinasi meningitis dari Pemerintah Arab Saudi,” jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo.
Advertisement
Menurut Liliek, vaksinasi ini menjadi bagian penting dalam menjaga kesiapan fisik dan kesehatan para petugas.
“Hal ini juga sebagai langkah antisipatif agar seluruh petugas haji dalam kondisi sehat dan siap bertugas,” ujarnya.
Perlindungan Nyata dari Meningitis
Meningitis meningokokus adalah infeksi serius yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penularannya tergolong cepat, terutama dalam kerumunan besar seperti saat musim haji. Pemerintah Arab Saudi pun menetapkan vaksin meningitis sebagai syarat wajib bagi seluruh jemaah dan petugas haji internasional.
Tak heran bila Kementerian Kesehatan RI memberikan perhatian khusus pada vaksinasi meningitis ini. Prosesnya pun dilakukan secara menyeluruh dan hati-hati. Para peserta harus melalui serangkaian tahapan mulai dari pendaftaran, pengisian lembar informed consent, hingga skrining kondisi kesehatan seperti riwayat alergi, tekanan darah tinggi, atau diabetes. Jika dinyatakan layak, barulah vaksin disuntikkan.
2 dari 3 halaman
Observasi untuk Pantau KIPI
Liliek menjelaskan, peserta akan menjalani observasi guna memantau KIPI.
“Setelah penyuntikan, peserta akan menjalani observasi untuk memantau kemungkinan munculnya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI),” tambah Liliek. Tim vaksinator yang bertugas bukan sembarang tenaga kesehatan, melainkan mereka yang juga tergabung dalam PPIH dan memiliki pengalaman dalam pelayanan kesehatan haji.
Advertisement
3 dari 3 halaman
Langkah Proaktif, Demi Pelayanan yang Optimal
Melalui vaksinasi ini, Kemenkes berharap seluruh petugas bisa menjalankan tugas pendampingan jemaah dengan optimal dan tanpa kendala kesehatan. Selain vaksinasi, para petugas juga diimbau menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan menghindari kontak erat dengan individu yang sakit.
Langkah Kemenkes ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh untuk memastikan kesehatan jemaah dan petugas tetap prima sejak dari Tanah Air hingga kembali ke rumah masing-masing. Vaksinasi meningitis bukan hanya prosedur administratif, tapi langkah proteksi yang menyelamatkan nyawa—bukan hanya diri sendiri, tapi juga orang lain di sekelilingnya.
Advertisement
- Haji
Haji merupakan rukun Islam yang kelima.
Lihat Selengkapnya
- Meningitis
Meningitis berasal dari kata meninges yang berarti selaput otak dan –itis yang berarti peradangan.
Lihat Selengkapnya
- vaksin
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit.
Lihat Selengkapnya
- petugas haji
- vaksin meningitis
- Jemaah Haji
- Vaksinasi Meningitis
Kredit
Dyah Puspita Wisnuwardani
Author